Pemulihan Fungsi Reproduksi Pasca Penyakit Mulut dan Kuku pada Sapi Perah di Desa Bringin Kecamatan Wajak Kabupaten Malang

Authors

  • Suherni Susilowati Divisi Reproduksi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga
  • Tri Wahyu Suprayogi Divisi Reproduksi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga
  • Widya Paramita Lokapirnasari Divisi Peternakan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga
  • Chandra Brahmantya Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang
  • Supriyadi Supriyadi Founder and Scientific Researcher of Pos Tugas, Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.53299/bajpm.v5i4.2584

Keywords:

sapi perah, reproduksi, PMK, penyuluhan, manajemen pakan

Abstract

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) memberikan dampak serius terhadap kesehatan reproduksi dan produktivitas sapi perah di Indonesia. Pasca wabah PMK, banyak peternak mengalami kesulitan dalam memulihkan fungsi reproduksi ternaknya karenam kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi dan manajemen pakan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peternak tentang manajemen kesehatan reproduksi sapi perah serta mendukung pemulihan pasca PMK. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan dengan pre-test dan post-test, serta pemeriksaan kesehatan reproduksi langsung pada sapi perah. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman peternak lebih dari 35% pada aspek penyakit PMK, gangguan reproduksi, manajemen pakan, dan kandang. Selain itu, pemeriksaan lapangan menemukan beberapa kasus gangguan reproduksi seperti anestrus, silent estrus, dan repeat breeder yang ditangani melalui terapi hormonal dan perbaikan manajemen pakan. Kesimpulannya, kegiatan ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan peternak dan membantu pemulihan fungsi reproduksi sapi perah pasca PMK sehingga mendukung keberlanjutan usaha peternakan.

References

Chambers, R. (2014). Rural Development: Putting the Last First. London: Routledge.

Hernández-Castellano, L. E., Hernández, L. L., & Bruckmaier, R. M. (2019). Review: Lactation, nutrition, immune system and health in dairy cattle. Animal, 13(S1), s216–s226. https://doi.org/10.1017/S1751731118003472

Jamal, S. M., & Belsham, G. J. (2013). Foot-and-mouth disease: past, present and future. Veterinary Research, 44(1), 116. https://doi.org/10.1186/1297-9716-44-116

Knight-Jones, T. J. D., & Rushton, J. (2013). The economic impacts of foot and mouth disease – What are they, how big are they and where do they occur? Preventive Veterinary Medicine, 112(3-4), 161–173. https://doi.org/10.1016/j.prevetmed.2013.07.013

Lucy, M. C. (2020). Reproductive loss in high-producing dairy cattle: Where will it end? Journal of Dairy Science, 103(6), 5370–5381. https://doi.org/10.3168/jds.2019-18011

Mahy, B. W. J. (2005). Foot-and-mouth disease virus: biology and epidemiology. In Current Topics in Microbiology and Immunology (Vol. 288, pp. 1–38). Springer.

Mulyono, S., Santosa, S. I., & Wibowo, H. (2020). Efektivitas penyuluhan peternakan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak sapi perah. Jurnal Penyuluhan Pertanian, 15(2), 45–55.

Nandi, S., Kumar, M., & Chauhan, A. (2021). Nutritional management for reproductive efficiency in dairy cattle. Indian Journal of Animal Reproduction, 42(1), 1–8.

Nugroho, E., Sumiarto, B., & Wibawa, H. (2022). Dampak wabah PMK 2022 terhadap sektor peternakan sapi perah di Indonesia. Jurnal Kedokteran Hewan, 16(3), 85–92.

Opsomer, G., Wensing, T., Laevens, H., Coryn, M., & de Kruif, A. (2018). Insulin resistance: The link between metabolic disorders and cystic ovarian disease in high yielding dairy cows? Animal Reproduction Science, 60–61, 47–60.

Pratiwi, E. R., Hidayat, N., & Wulandari, R. (2023). Pengaruh manajemen kandang terhadap kesehatan dan efisiensi reproduksi sapi perah. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner, 28(1), 15–24.

Radostits, O. M., Gay, C. C., Hinchcliff, K. W., & Constable, P. D. (2007). Veterinary Medicine: A textbook of the diseases of cattle, horses, sheep, pigs and goats (10th ed.). Saunders Elsevier.

Rufa’i, A., Widiastuti, T., & Suryanto, E. (2022). Gangguan reproduksi pada sapi perah akibat infeksi penyakit mulut dan kuku. Jurnal Reproduksi Veteriner, 8(1), 45–53.

Roche, J. R. (2006). The effect of nutritional management of the dairy cow on reproductive efficiency. Animal Reproduction Science, 96(3–4), 282–296.

Sartori, R., & Guardieiro, M. M. (2010). Fertility of dairy cows following post-insemination supplementation with progesterone. Reproduction in Domestic Animals, 45, 151–157.

Silva, J. C. P., Santos, R. M., & Baruselli, P. S. (2019). Reproductive disorders in dairy cattle: impacts and strategies for management. Theriogenology, 133, 48–55. https://doi.org/10.1016/j.theriogenology.2019.04.002

Stevenson, J. S., Lucy, M. C., & Call, E. P. (2010). Treatment of anestrous dairy cows with progesterone, GnRH, and prostaglandin F2α improves fertility compared with untreated controls. Journal of Dairy Science, 93(9), 4004–4012.

Sumanto, D., Purnomo, H., & Setiawan, B. (2023). Strategi pemulihan kesehatan reproduksi sapi perah pasca PMK melalui pendekatan manajemen pakan. Jurnal Ilmu Ternak, 33(1), 12–20.

Yusuf, T. L., Setiadi, B., & Arifin, Z. (2021). Efisiensi reproduksi sapi perah di Indonesia: Tantangan dan strategi peningkatan. Buletin Peternakan, 45(4), 237–246.

Downloads

Published

2025-10-10

How to Cite

Susilowati, S., Suprayogi, T. W., Lokapirnasari, W. P., Brahmantya, C., & Supriyadi, S. (2025). Pemulihan Fungsi Reproduksi Pasca Penyakit Mulut dan Kuku pada Sapi Perah di Desa Bringin Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(4), 1117–1124. https://doi.org/10.53299/bajpm.v5i4.2584