Seminar Kesehatan Mental (Mental Health) di UPT SMA Negeri 1 Kabupaten Gowa

Authors

  • Abdul Azis Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Nahdatul Nur Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Nurul Rahma Amanda Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Rana Tabita Pongdatu Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Muhammad Kardi Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Mayan Sari Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Maisya Hurin Mawaddah Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Suci Pratiwi Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Klinton Sumarsono Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Nurwana Nurwana Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Muh. Furqon Alifigo Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Nur Elisa Fitriani Universitas Muhammadiyah Makassar

DOI:

https://doi.org/10.53299/bajpm.v4i3.849

Keywords:

Kesehatan mental, peserta didik, kotak harapan, kotak rasa

Abstract

Masalah kesehatan mental ini tidak hanya mencakup stres atau gangguan serius, tetapi juga pengelolaan emosi, kepercayaan diri, dan manajemen diri dalam meningkatkan proses belajar. Kesehatan mental merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan dan kesejahteraan peserta didik. Di tengah tekanan akademis, perubahan sosial, dan tantangan kehidupan sehari-hari, banyak peserta didik mengalami stres, kecemasan, dan masalah emosional yang dapat mempengaruhi hasil akademik mereka serta kualitas hidup secara keseluruhan. Seminar ini bertujuan membantu peserta didik lebih baik dalam memahami dan mengelola perasaan mereka, berdasarkan hasil observasi yang menunjukkan adanya masalah kesehatan mental di kalangan peserta didik yang dipengaruhi oleh lingkungan sekolah dan keluarga maupun lingkungan sosial. Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Projek Kepemimpinan pada program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas Muhammadiyah Makassar Gelombang 1 Tahun 2024 bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. Pada tahap perencanaan terdiri dari menentukan tema, melakukan observasi,merumuskan solusi kemudian menyusun materi dan media Kotak Rasa dan Kotak Harapan. Pada tahap pelaksanaan terdiri dari penyampaian materi, mengisi kotak rasa dan Kotak Harapan. Pada tahap pelaporan yaitu menyusun laporan dan publikasi. Hasil dari kegiatan seminar Kesehatan Mental (Mental Health) ini membantu peserta didik mengembangkan rasa percaya diri, kemampuan mengelola emosi, dan keterampilan interpersonal yang penting. Dukungan emosional yang memadai meningkatkan kepercayaan diri siswa, membuat mereka lebih aktif berpartisipasi dalam kelas dan lebih terbuka menghadapi tantangan akademik. Pengelolaan stres dan kecemasan yang lebih baik, berkat teknik-teknik relaksasi dan strategi coping, membantu peserta didik lebih fokus pada pembelajaran dan menyelesaikan tugas dengan sikap positif. Selain itu, pendekatan sosial-emosional memperbaiki hubungan antara peserta didik dengan guru dan teman sebaya, serta menciptakan lingkungan belajar yang inklusif.

References

Arfah, M., & Wantini, W. (2023). Perundungan di Pesantren: Fenomena Sosial pada Pendidikan Islam:(Studi Pada Pesantren Ulul Albab Tarakan). Urwatul Wutsqo: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman, 12(2), 234-252.

Faudillah, A. N., Khadijah, K., Putri, H. A., Munthe, A. F., & Ramdhani, A. S. (2024). Peran guru dalam mengembangkan kecerdasan emosional pada Anak. AMI: Jurnal Pendidikan dan Riset, 2(1), 13-18.

Hanurawan, F. (2012). Strategi pengembangan kesehatan mental di lingkungan sekolah. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 14(2), 93.

Herdiana, I. (2016). Deteksi Dini Masalah Psikologis Anak Jalanan pada Orangtua Asuh di Rumah Singgah. INSAN Jurnal Psikologi Dan Kesehatan Mental, 1(2), 85-96.

Isrokatun, I., Rahayu, M., & Dewi, W. P. (2022). Pengaruh pembelajaran daring terhadap kesehatan mental peserta didik di masa pandemi COVID-19. Jurnal Basicedu, 6(1), 834-851.

Isti’anah, T., Meiza, A., & Puspasari, D. (2017). Peran kecerdasan spiritual dan nilai personal terhadap kesehatan mental. Jurnal Psikologi Islam, 4(2), 213-222.

Khairunnisa, K., Khadijah, K., & Araminta, N., Batubara, N. S. (2023). Peran Guru dalam Mengembangkan Sosial Emosional AUD. Innovative: Journal of Social Science Research, 3(2), 10353-10360.

Kirana, S. F., Hanindiya, N. A., Andriyani, I., Salsabila, S., Rohani, R., & Murjainah, M. (2024). Membangun Kesehatan Mental sebagai Upaya Pencegahan Bullying Pada Anak-anak Rumah Belajar Kojartis Melalui Permainan “True Friends” Projek Kepemimpinan Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas PGRI Palembang. Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2(9), 82-88.

Nurtiwiyono, H. (2023). Peran Guru Bagi Kesehatan Mental Siswa Sekolah Menengah Atas Dalam Proses Mengajar. Consilium: Education and Counseling Journal, 3(2), 97-103.

Pertiwi, A. R., & Sihotang, H. (2023). Upaya Sekolah Meningkatkan Kesehatan Mental Peserta Didik Di Era Digital. JURNAL PSIKO EDUKASI: Jurnal Pendidikan, Psikologi, dan Konseling, 21(2), 1412-9310.

Puspita, S. M. (2019). Kemampuan Mengelola Emosi Sebagai Dasar Kesehatan Mental Anak Usia Dini. SELING: Jurnal Program Studi PGRA, 5(1), 85-92.

Ridlo, I. A. (2020). Pandemi COVID-19 dan Tantangan Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia. Insan: Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental, 5(2), 155-164.

Setiawan, E. (2017). Konsep pendidikan akhlak anak perspektif Imam Al Ghazali. Jurnal Kependidikan, 5(1), 43-54.

Downloads

Published

2024-11-04

How to Cite

Azis, A., Nur, N., Amanda, N. R., Pongdatu, R. T., Kardi, M., Sari, M., Mawaddah, M. H., Pratiwi, S., Sumarsono, K., Nurwana, N., Alifigo, M. F., & Fitriani, N. E. (2024). Seminar Kesehatan Mental (Mental Health) di UPT SMA Negeri 1 Kabupaten Gowa. Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(3), 175–183. https://doi.org/10.53299/bajpm.v4i3.849