Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Mulok Materi Upacara Adat Daerah Bima di SMAN 4 Kota Bima Kelas X IPS 4 Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021
DOI:
https://doi.org/10.53299/jppi.v1i2.52Keywords:
Hasil Belajar, penggunaan media audio visual, pembelajaran mulokAbstract
Hasil refleksi penelitian pra-sklus menunjukan, rendahnya hasil belajar siswa ini ditunjukkan dengan indikator rata-rata yakni yakni 64.00, dengan ketuntasan klasikal 68.00%. Hal ini masih dibawah indikator kinerja yang ditentukan rata-rata ≥70.00 dengan ketuntasan klasikal ≥83.00%. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana penggunaan audio visual berbasis untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Mulok materi Upacara Adat Daerah Bima di Kelas X IPS-4 Semester I SMAN 4 Kota Bima tahun pelajaran 2020/2021?”. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran: 1. Mendeskripsikan penggunaan audio visual berbasis untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Mulok materi Upacara Adat Daerah Bima di Kelas X IPS-4 Semester I SMAN 4 Kota Bima tahun pelajaran 2020/2021?. 2. Menganalisis dampak penggunaan audio visual berbasis untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Mulok materi Upacara Adat Daerah Bima di Kelas X IPS-4 Semester I SMAN 4 Kota Bima tahun pelajaran 2020/2021?. Subyek penelitian perbaikan adalah siswa Kelas X IPS-4 Semester I SMAN 4 Kota Bima dengan jumlah siswa 31 terdiri dari 15 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Perbaikan dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Siklus I dari tanggal 13 Agustus 2020 sampai dengan 23 September 2020 dan siklus II dilaksanakan tanggal 02 Oktober 2020 sampai dengan 15 November 2020. Teknik pengumpulan data meliputi pengamatan, dokumen dan tes. Peningkatan hasil belajar siswa ini dapat dibandingkan dari hasil tes pra-perbaikan. Hasil pos tes siklus I diatas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Mulok rata-rata 68.12 (+4.12), Persentase ketuntasan 73.00% (+5.00), Skor kinerja guru, kompetensi guru dalam perencanaan (APKG I) siklus I 89.45 (+0.45) dan skor kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang mendidik (APKG II) siklus I 88.45 (+0.45). Dengan demikian dari sisi kinerja guru siklus I belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yakni APKG I dan APKG II yakni ≥90.00. Hasil pos tes siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Mulok rata-rata 77.00 (+8.88) dengan persentase ketuntasan 85.00% (+12.00). Dengan demikian pada siklus II ini telah berhasil mencapai indikator yang ditetapkan yakni rata-rata ≥70.00 dan persentase ketuntasan ≥83.00%. Dari sisi prestasi belajar siklus II (kedua) telah berhasil. Skor kinerja guru menunjukkan bahwa skor ketuntasan guru dalam perencanaan pembelajaran siklus II APKG I 91.00 (+1.55) dan skor kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran APKG II siklus II 90.77 (+2.32). Dengan perbaikan proses pembelajaran berhasil memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan yakni perencanaan APKG I dan pelaksanaan APKG II yakni ≥90.00. Peningkatkan prestasi belajar siswa, disebabkan oleh peningkatan aktivitas, interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas dengan penggunaan media audio visual. Dengan demikian setelah pelaksanaan perbaikan pembelajaran sampai siklus II, telah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan, dan penelitian dianggap telah berhasil.
References
Ariyana, Yoki, et.al., (2018). Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi padaKeterampilan Berpikir Tingkat Tinggi, Jakarta: Dirjen GTKKemendikbud.
Asyhar, R. (2011). Kreatif mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.
Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ahmadi, Abu dan Munawar Sholeh. (2005). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.
Alma, Buchari, dkk. (2010). Pembelajaran Studi Sosial.Bandung : CV Alfabeta.
Agus Suprijono. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Jaya.
Anitah, Sri. (2009). Media Pembelajaran.Surakarta: Panitia Sertifikasi GuruRayon13 FKIP UNS Surakarta.
Achmad Rifa’I dan Chatarina Tri Anni. (2009), Psikologi pendidikan.Semarang Unnes Press.
Achmad Sugandi, dkk. (2007). Teori Pembelajaran.Semarang: UPT MKK Universitas Negeri Semarang.
Anni, Catharina T. (2007). Psikologi Belajar. Semarang: UNNES.
Atmarita, A., & Syarifuddin, S. (2021). Visual Processing Assessment on Children: A Pilot Study. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 1(1), 1-9.
Busono, G. A. (2016). Pengaruh Sistem Pelatihan Dan Pengembangan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Persada Sawit Mas (PSM) Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir.Muqtashid,1(1), 81-114.
Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Depdiknas. (2003). Undang-undang RI No.20 tahun 2003.tentang sistem pendidikan nasional.
Elliot, John. (1982). "Developing Hypothesis abot Classroom from Teachers Practical Constructs : an Account of the Work of the Ford Teaching Project". The Action Research Reader Geelong Vcitoria : Deakin University.
Hardjodipuro, Siswojo. (1997). Action Research Sintesis Teoretik,Jakarta, IKIP Jakarta.
Hadi,S., Tukiran, T., & Yuwono, B. (2009). Pengaruh Supervisi Akademik, Kompetensi Guru dan Kedisiplinan Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal.Khazanah Pendidikan,2(1).
Hamalik, O., (2011), Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Isjoni. (2010). Pembelajaran Kooperatif. Meningkatkan kecerdasan antar peserta didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
I.G.A.K. Wardani. (2019). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka KTSP SD/MI 2019.
Kartowagiran, B. (2011). Kinerja Guru Profesional (Guru Pasca Sertifikasi).Jurnal Cakrawala Pendidikan,3(3).
Kemdikbud. (2013). Permendikbud 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud .(2016). Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2010. Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru(PK Guru). Jakarta. www.bermutuprofesi.org.
Kemendikbud. (2013). Permendikbud No.64 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud. (2013). Permendikbud No.65 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Permendikbud (2013). Peraturan menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Minarsih, M. M. (2015). Analisis Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Moral Dan Komitmen Organisasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Sekolah Dasar Swasta di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang.Jurnal Ekonomi dan Bisnis Kontemporer,1(01).
Nuchiyah, Nunu.(2007). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Dasar. Vol.5 no.7: 1-4
Soeparwoto. (2007). Psikologi Perkembangan.Semarang: UPT UNNES PRESS.
Suyadi. (2010). Psikologi Belajar Anak Usia Dini. Yogyakarta : PEDAGOGIA.
Subana, M dan Sunarti, (1998). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia.Bandung: Pustaka Setia.
Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Siddiq, M. Djauhar, dkk. (2009). Pengembangan bahan Pembelajaran SD. Jakarta:Universitas Terbuka.
Saminanto. (2010). Model-model pembelajaran, Bandung : PT. Refika.
Santrock, J. W. (1998). Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
Yusuf, Syamsu. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.