Perbedaan antara Model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) dan Model Discovery Learning (DL) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Zat Aditif di SMP Negeri 2 Samarinda
DOI:
https://doi.org/10.53299/jppi.v5i3.1680Keywords:
Berpikir kritis, Model Discovery Learning (DL), Model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL), Zat aditifAbstract
Berpikir kritis ialah salah satu kemampuan yang wajib dimiliki siswa dalam menghadapi tantangan abad ke-21. Kemampuan ini membantu siswa untuk berpikir secara logis, serta mampu mengevaluasi berbagai informasi yang mereka terima, khususnya di era digital. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan perbedaan antara model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) dan model Discovery Learning pada kemampuan berpikir kritis siswa pada materi aditif dengan metode penelitian kuantitatif. Populasi penelitian yakni semua siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Samarinda yang terdiri dari sebelas kelas. Penentuan dilaksanakan dengan teknik cluster random sampling yang tersusun dari dua kelas yakni kelas eksperimen 1 memakai model Discovery learning (DL) dan kelas eksperimen 2 memakai model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL). Desain penelitian ini memakai post-test only group design. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah instrument tes berupa soal uraian (essay) dengan menggunakan 6 indikator berdasarkan Fisher meliputi mengidentifikasi masalah, menyusun alternatif pemecahan masalah, mengumpulkan infomasi relevan, mengungkapkan pendapat, membuat kesimpulan, mengevaluasi argumen. Data dianalisis dengan memakai uji Independent Sample T-test. Hasil analisis menunjukkan jika siswa pada kelas yang menerapkan Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) (69,27) mempunyai rata-rata kemampuan berpikir kritis yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa pada kelas Discovery Learning (59,90). Aktivitas guru dan siswa menunjukkan bahwa tingkat keterlibatan dalam pembelajaran Discovery learning mencapai 93% dan tingkat keterlibatan dalam pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) mencapai 97%. Dengan demikian, terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) dengan model Discovery Learning (DL).
References
Apriyanti, V., & Supandi, E. D. (2019). Perbandingan Model Capital Asset Pricing Model (CAMPM) Dan Liquidity Adjusted Capital Asset Pricing Model (LCAPM) Dalam Pembentukan Portofolio Optimal Saham Syariah. Media Statistika, 12(1), 86–99. https://doi.org/10.14710/medstat.12.1.86-99
Hsb, A. aziz. (2018). Kontribusi Lingkungan Belajar dan Proses Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa di Sekolah. Jurnal Tarbiyah, 25(2). https://doi.org/10.30829/tar.v25i2.365
Kusumah, R. G. T. (2019). Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis Mahasiswa Tadris IPA Melalui Pendekatan Saintifik Pada Mata kuliah IPA Terpadu. Indonesian J. Integr. Sci. Education (IJIS Edu), 1(1), 71–84. http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijisedu
Made, I. A., & Trisna, D. J. (2021). The Use of Discovery Learning in Improving Students’ Critical Thinking Ability. The Art of Teaching English as a Foreign Language, 2(1), 12–16. https://doi.org/10.36663/tatefl.v1i2.100
Nuryadi, Astuti, T. D., Utami, E. S., & Budiantara, M. (2017). Dasar-Dasar Statistik Penelitian. Sibuku Media.
Rizki, M., Ardi, S., & Cahyani, D. (2024). Application Of Active Knowledge Sharing Strategy Assisted by Google Classroom Application on Student Learning Outcomes on Virus Material. Jurnal IPA Terpadu, 8(1), 1–17. http://ojs.unm.ac.id/index.php/ipaterpadu
Sari, A., Khoiriyah, M., Dzil Ikrom, F., Pendidikan Guru Sekolah Dasar, J., Keguruan dan Ilmu Pendidikan, F., Primagraha, U., Serang, K., & Banten, P. (2024). Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning pada Pembelajaran IPA Untuk Siswa Sekolah Dasar. MESIR: Journal of Management Education Social Sciences Information and Religion, 1(2), 445–452.
Sudartik, S., Sutarto, S., & Budiarso, A. S. (2023). Pengaruh Model POGIL terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Tarbiyah Wa Ta’lim: Jurnal Penelitian Pendidikan Dan Pembelajaran, 10(2), 121–134. https://doi.org/10.21093/twt.v10i2.6412
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabet, CV.
Sunarto, M. F., & Amalia, N. (2022). Penggunaan model discovery learning guna menciptakan kemandirian dan kreativitas peserta didik. BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 21(1), 94–100. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
Syamsuriyawati, S., Khaerani, K., & Setyawan, D. (2024). Pengaruh Kemampuan Metakognisi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Hang Tuah Makassar. Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika, 4(2), 773–783. https://doi.org/10.51574/kognitif.v4i1.1472
Talakua, C., & Sahureka, M. (2020). Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) diintegrasikan Discovery Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir analisis peserta didik. BIODIK, 7(2), 196–204. https://doi.org/10.22437/bio.v7i2.13056
Wijaya, S., & Handayani, S. L. (2021). Pengaruh Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(4), 2521–2529. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i4.1227
Yani, A., Haerunnisa, H., & Hikmah, A. N. (2023). Pengaruh Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning terhadap Literasi Sains dan Hasil Belajar Kognitif IPA Siswa Madrasah Tsanawiyah. Quagga: Jurnal Pendidikan Dan Biologi, 15(1), 87–93. https://doi.org/10.25134/quagga.v15i1.5738
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.