Difusi Inovasi dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di SMP Al-Ghozali Arosbaya Bangkalan

Authors

  • Jamilatus Zahroh Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
  • Hanun Asrohah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
  • Husniyatus Salamah Zainiyati Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.53299/jppi.v5i3.1836

Keywords:

Difusi Inovasi, Kurikulum Merdeka, Teori Rogers, Pendidikan Indonesia

Abstract

Implementasi Kurikulum Merdeka sebagai inovasi pendidikan memerlukan pendekatan sistematis untuk memahami proses adopsinya di tingkat satuan pendidikan. Artikel ini menganalisis implementasi Kurikulum Merdeka melalui lensa teori difusi inovasi Rogers, dengan fokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penyebarannya di SMP Al-Ghozali Arosbaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi lapangan, mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dengan 15 guru, observasi partisipatif, serta analisis dokumen kebijakan seperti Peraturan Mendikbudristek No. 56 Tahun 2022 dan laporan implementasi kurikulum di sekolah tahun 2023–2025. Teori Rogers menyoroti lima atribut inovasi keunggulan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, kemampuan uji coba, dan observabilitas sebagai kerangka analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adopsi Kurikulum Merdeka di SMP Al-Ghozali dipengaruhi oleh persepsi guru terhadap manfaat kurikulum (keunggulan relatif), kesesuaian dengan visi sekolah (kompatibilitas), serta dukungan kebijakan dan infrastruktur. Sumber sekunder seperti laporan Kemendikbud tahun 2023 dan kajian Supriyanto memperkuat temuan bahwa tantangan utama meliputi resistensi terhadap perubahan, keterbatasan pemahaman konsep Merdeka Belajar, dan disparitas kapasitas antar-sekolah. Peran agen perubahan (pelatih ahli dan komunitas praktisi) juga terbukti krusial dalam mempercepat difusi inovasi, sebagaimana diidentifikasi dalam wawancara. Rekomendasi yang diajukan mencakup penguatan pelatihan berbasis kebutuhan, pendampingan berkelanjutan, dan optimalisasi media komunikasi untuk meningkatkan adopsi kurikulum. Temuan ini memberikan kontribusi teoretis dalam memahami dinamika perubahan kurikulum serta implikasi praktis bagi pemangku kepentingan pendidikan. Penelitian ini memperkaya literatur dengan menggabungkan data primer wawancara, observasi dan sekunder yaitu kebijakan, laporan, artikel untuk analisis yang komprehensif.

References

Black, P., & William, D. (1998). Assesment and Classroom Learning. Assesment in Education Principles, Policy, and Practice, 5(1), 7–74.

Dweck, C. S. (2016). Mindset: The New Phychology of Success (4th ed.). Ballentine Books.

Fullan, M. (2007). The New Meaning of Educational Change. Teachers College Press.

Guskey, T. R. (2022). Professional Development and Teacher Change. Teachers and Teaching: Theory and Practice, 8(3), 381–391.

Hall, G. E., & Hord, S. M. (2015). Implementing Change: Pattern, Principles, and Potholes. Pearson Education.

Harris, A. (2014). Distributed Leadership Matters: Perspectives, Practicalities, and potential. Corwin Press.

J.L Epstein. (2018). School, family, and community partnerships: Preparing educators and improving schools. Routledge.

Junaedi, M. (2022). Inovasi Kurikulum di Indonesia Pasca Pandemi: Tantangan dan Peluang. Jurnal Kebijakan Pendidikan, 17(3), 45–62.

Kemendikbudristek. (2022a). Implementasi Kurikulum Merdeka: Panduan untuk Satuan Pendidikan. Pusat Kurikulum dan Pembelajaran.

Kemendikbudristek. (2022b). Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemendikbudristek. (2022c). Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka. Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Kemendikbudristek. (2023a). Laporan Evaluasi Implementasi Kurikulum Merdeka Tahun 2023. Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Kemendikbudristek. (2023b). Laporan Tahunan Implementasi Kurikulum Merdeka. Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Nugroho, A. (2023). Resistensi Guru Terhadap Perubahan Kurikulum. Jurnal Pendidikan Indonesia, 12(2), 45–67.

OECD. (2019). Teachers and School Leaders as Lifelong Learners.

Prasetyo, A. (2023a). Analisis Adopsi Inovasi Kurikulum Merdeka. Jurnal Pendidikan, 15(2), 112–130.

Prasetyo, A. (2023b). Dampak Diferensial Kurikulum Merdeka Pada Berbagai Jenis Sekolah. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 8(1), 45–67.

Prastowo, A. (2023). Tantangan dan Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 15(1).

Raihani. (2023). Reformasi Kurikulum di Indonesia: Dari Berbasis Kompetensi ke Kurikulum Berbasis Sekolah. Jurnal Sosial Asia, 42(5), 644–665.

Rogers, E. M. (2003). Diffusion of Innovations (5th ed.). Free Press.

Supriyatno, T. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka: Tantangan dan Strategi. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 7(2).

Suriaman, A., Rahman, A., & Noni, N. (2023). Technology Integration in EFL Classrooms: The Role of Teachers’ Readiness. International Journal of Language Education, 4(1).

Suryadi, A. (2021). Kebijakan Pendidikan di Era Disrupsi: Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka. Remaja Rosdakarya.

Suryaman, M. (2022). Dinamika Perubahan Kurikulum di Indonesia. Remaja Rosdakarya.

TIMSS. (2023). Studi Kasus Implementasi Kurikulum Merdeka di Daerah Tertinggal.

Tomlinson, C. A. (n.d.). How to Differentiate Instruction in Academically Diverse Classrooms. ASCD.

Wenger, E. (1998). Communities of Practice: Learning, Meaning, and Identity. Cambridge University Press.

Wijaya. (2023). Efektivitas Model Pendampingan Kurikulum Merdeka.

Yulianti, R. (2024). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Dalam Pengembangan Mutu Pendidikan di SD Negeri Jatibogor 01 Tegal. Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifudin Zuhri Purwokerto.

Downloads

Published

2025-07-03

How to Cite

Zahroh, J., Asrohah, H., & Zainiyati, H. S. (2025). Difusi Inovasi dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di SMP Al-Ghozali Arosbaya Bangkalan. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 5(3), 1288–1302. https://doi.org/10.53299/jppi.v5i3.1836